I should post more often.
Lamaaa banget gak buka blog. Seharusnya lebih sering post biar bisa makin canggih nulisnya.
Melihat kesuksesan remake dari cartoon ke live-action movie seperti Alice and Wonderland dan Maleficent(aka Sleeping Beauty) yang bisa dibilang menakjubkan, membuat Disney tak berhenti untuk memutar ide untuk meremake film - film yang lain, kali ini Disney mengangkat sebuah kisah cukup populer dari serial animasi yang pernah Disney buat beberapa tahun silam, Cinderella.
(Ella mengerjakan pekerjaan rumahnya)
(Ella's Stepmother and Stepsisters)
Siapa yang tidak tahu kisah Cinderella, seorang gadis cantik dan baik hati yang tinggal bersama ibu tirinya dan kedua saudari tirinya. Setelah sepeninggalan ayahnya, Cinderella secara perlahan berubah dari seorang anak pemilik rumah, menjadi seorang pelayan yang melayani dan membantu ibu tiri dan kedua saudarinya. Namun, nasibnya berubah dalam satu malam, ketika ia pergi ke sebuah pesta dansa dan berhasil memikat hati pangeran. Dengan sedikit bantuan ibu peri, Cinderella tampil sangat menawan di pesta dansa namun ia harus segera pergi ketika jam menunjukkan angka 12, namun karena terburu - buru ia pun meninggalkan satu buah sepatu kaca yang ia kenakan, itulah yang menjadi petunjuk sang Pangeran untuk menemukan sang wanita idaman. Singkat cerita, dari seluruh wanita dalam kerajaan yang mencoba sepatu itu, hanya Cinderella yang punya ukuran pas dan hal tersebut tentunya menandakan bahwa Cinderella adalah wanita yang sang pangeran cari. Dan mereka menikah, lalu hidup bahagia selamanya.

(Ella's Fairy-godmother)
(the infamous glass slipper)
Dalam live-action remake Cinderella ini, tentu plotnya tidak akan berbeda jauh dari kartun yang kita lihat semasa kecil, namun apa yang menarik tentang film ini jika sang produser tidak menaruh beberapa cerita tambahan yang dapat lebih mendalami cerita tersebut. Salah satunya, dimana Ella (nama asli dari Cinderella) ternyata sudah pernah bertemu dengan Kit (nama panggilan prince charming yang ia perkenalkan kepada Ella) sebelum mereka bertemu di ball (pesta dansa). Dan Ella pun berniat pergi ke ball untuk bertemu Kit temannya yang bekerja di Istana, bukan untuk bertemu sang pangeran yang, pada saat itu Ella belum mengetahui bahawa itu adalah orang yang sama. Selain dapat lebih melihat cerita sedikit dari sisi Pangerang, Chemistry antara Ella dan Prince benar - benar bisa dilihat dalam film live-action ini, dan itu menjadi salah satu keunggulan film ini dari film animasi sebelumnya.
(Ella at the ball)
(Ella dancing with Prince Charming)
Mungkin, bagi sebagian orang film live-action remake ini kurang menarik untuk ditonton, karena cerita dan akhirnya sudah tidak asing lagi. Tapi buatku, yang memang penggemar Disney Princess story, film live-action Cinderella ini justru punya daya tarik tersendiri untuk di tonton. Banyak orang mungkin juga penasaran apa jadinya film kartun dibuat ke dunia nyata.
Overall, menurutku film ini worth to watch. Punya feel yang berbeda sama yang animasi, cerita yang klasik ditambah CG yang bagus membuat cerita Cinderella ini lebih hidup.
Rating: 8/10★